Senin, 09 Januari 2012

MENGHILANGKAN DENGKUR SAAT TIDUR


Mungkin Anda termasuk dari 45 persen orang dewasa yang sering mengeluarkan napas berat dengan bunyi seperti geram seekor beruang ketika tidur. Banyak hal yang menyebabkan seseorang mendengkur, dari hiung tersumbat, sampai adanya tonsil yang membesar.

Meski pada tingkat ringan mendengkur tidak mengundang risiko kesehatan, kebiasaan mengorok ini bisa menurunkan kualitas hidup. Tidak hanya mengganggu orang yang tidur satu ruangan dengannya, tetapi tidak sedikit penderita dengkur yang juga mengalami sleep apnea atau tersumbatnya jalan napas selama beberapa detik. Akibatnya, suplai oksigen ke otak menjadi berkurang.

Beruntung dewasa ini banyak dokter ahli yang mampu mengatasi masalah gangguan tidur ini. Namun ada beberapa cara alami untuk meringankan kasus dengkuran Anda.

1. Ubah posisi tidur

Tidur dalam posisi telentang akan membuat pangkal lidah dan langit-langit mulut "runtuh" ke membran tenggorokan sehingga menyebabkan getaran suara selama kita tidur. "Tidur dengan posisi miring bisa membuat perbedaan besar bagi orang yang terbiasa mengorok," kata Sudhansu Chokroverty dari Clinical Neurophysiology and Sleep Medicine, AS. Cara lainnya adalah dengan meninggikan bagian kepala saat tidur dengan cara mengganjal bagian bawah kaki tempat tidur.


2. Kurangi berat badan

Mengurangi berat badan bisa membantu pada sebagian orang karena nyatanya banyak juga orang kurus yang tidurnya mengorok. Namun, menurut ahli mendengkur, Daniel P Slaugher, bila Anda mulai mendengkur ketika tubuh menggemuk, maka mengurangi bobot tubuh akan membantu. "Bila terdapat tumpukan lemak di sekitar leher, diameter tenggorokan akan terdesak sehingga bisa memicu ngorok," katanya.


3. Hindari alkohol

Alkohol menyebabkan otot-otot dalam jalan napas menjadi terlalu santai. Demikian juga halnya dengan obat-obatan penenang dan obat tidur.
 
4. Atur pola tidur

Pola tidur yang buruk, seperti kebiasaan bekerja lembur sehingga kurang tidur, bisa membuat tubuh kelelahan. Akibatnya saat tiba waktunya tidur, Anda akan memasuki tidur yang dalam dan lama sehingga otot-otot jadi mengendur dan lemas kemudian memicu dengkuran.

5. Matikan rokok

Asap rokok membuat jaringan-jaringan, baik di tenggorokan maupun hidung, mengalami iritasi, sampai bengkak dan menyumbat aliran udara.

6. Cukup cairan

Minumlah cukup cairan setiap hari. "Sekresi di hidung dan langit-langit mulut menjadi lengket ketika Anda dehidrasi. Hal ini menimbulkan dengkuran," kata Slaughter.

7. Ganti bantal

Alergen di kamar tidur dan bantal mungkin berpengaruh pada terjadinya ngorok. Menurut Slaughter, tungau debu bisa berakumulasi di bantal dan menyebabkan reaksi alergi yang memicu dengkuran. Untuk mengurangi alergen di tempat tidur, cucilah bantal Anda dan jemur di bawah sinar matahari minimal seminggu sekali. Selain itu, jagalah agar hewan kesayangan tidak tidur satu kamar dengan Anda.
Memiliki kekasih bukan jaminan memiliki kehidupan lebih tenang daripada jomblo. Masalah yang paling sering muncul adalah merasa terjebak dalam hubungan yang tidak pasti. Ibarat memiliki kekasih, tapi tidak memiliki calon pendamping hidup.

Dr Terri Orbuch, penulis 'Five Simple Steps to Take Your Marriage from Good to Great', memaparkan sejumlah kriteria untuk menakar keseriusan hubungan asmara, seperti dikutip dari She Knows.

1. Obrolan masa depan
Tak perlu sebuah diskusi berat tentang pernikahan. Obrolan bisa berupa rencana liburan bersama atau khayalan indah tentang kehidupan di masa depan. Meski bukan jaminan, obrolan ringan tentang masa depan memberi petunjuk bahwa masing-masing memiliki harapan dan keyakinan untuk tetap bersama di masa depan.

Jika pasangan tak tertarik atau spontan mengubah topik saat Anda mulai membicarakan masa depan, Anda boleh berpikir tentang keseriusan atau kelanjutan hubungan.

2. Perkenalan keluarga

Memperkenalkan pasangan kepada keluarga menjadi pertanda kuat tentang keseriusan hubungan. Seseorang yang serius dengan hubungan biasanya akan membawa pasangannya masuk ke dalam kehidupannya sedalam mungkin. Tak hanya di lingkungan keluarga, tapi juga teman dekat. Jadi, apakah Anda sudah merasa kenal dengan teman dan keluarganya?

3. Komunikasi intens

Pasangan yang serius biasanya ditandai dengan adanya komunikasi intens. Tak hanya saat merasa butuh bantuannya, tapi juga ketika waktu luang. Pasangan yang serius cenderung akan berkomunikasi di setiap kesempatan. Saling mengabarkan kondisi satu sama lain setiap saat. Tanpa harus merenggut privasinya, komunikasi intens penting menjaga hubungan harmonis. Lantas, apakah frekuensi komunikasi Anda dan pasangan cukup terjaga?

4. Ekspresi cinta

Ungkapan cinta melalui kata-kata atau perbuatan bukan hanya miliki pasangan baru. Mereka yang sudah menjalin hubungan yang cukup lama juga membutuhkannya. Ini penting untuk menjaga hasrat dan keharmonisan asmara.

Tanpa ekspresi cinta, bukan mustahil hubungan akan menjadi hambar. Hubungan cinta sepasang keasih pun bukan tidak mungkin akan bergeser tak ubahnya hubungan antarsahabat yang saling membutuhkan. Jadi, apakah masih ada ekspresi cinta antara Anda dan pasangan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar