Minggu, 08 Januari 2012

Perbankan Target Pertumbuhan Kredit di bawah BI

Industri perbankan memasang target pertumbuhan kredit relatif konservatif di 2012 melihat kondisi perekonomian dunia yang diprediksi akan tumbuh lambat.

Bank memasang target pertumbuhan kredit di bawah target industri yang dicetuskan Bank Indonesia, yakni mencapai 27%.


"Kita tidak berani memastikan karena dampak dari Eropa ini kita belum tahu sampai sejauh mana kita bisa meredam," kata Direktur Keuangan BRI Achmad Baequni.

Yang jelas, kata Baequni, BRI memasang target di bawah target BI. "BI kan maunya 27%, kita mungkin nggak lah."

Tahun ini, Baequni mengaku BRI berhasil memenuhi target pertumbuhan yang dicantumkan dalam RBB tanpa menyebutkan besarannya. Namun, pertumbuhan tersebut pun berada di bawah pertumbuhan industri yang mencapai 26%.

Namun, Direktur Utama BRI Sofyan Basir tidak begitu pesimistis dengan perekonomian Indonesia di tengah gejolak krisis. Ekspor komoditas diyakini tak akan terganggu.

"Industri barang-barang sekunder mungkin (melesu), tapi bicara hasil alam, pertanian, mana mungkin berhenti? BRI terus mendukung industri CPO, downstream CPO, mana berhenti. Emang kalau kamu ga punyauang ga mandi?" katanya.

Sofyan juga optimistis Indonesia bisa memanfaatkan investment grade dengan mengatur dana yang masuk. Investasi yang diyakini akan membanjir setelah investment grade akan membuat perekonomian Indonesia terus berputar.

Bank swasta kedua terbesar di Indonesia, CIMB Niaga, ikut memasang target konservatif di pertumbuhan kreditnya. Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid memasang target pertumbuhan kredit di 18-20% dalam RBB 2012. Arwin tak mengelaborasi mengapa pertumbuhan kredit dipatok rendah. Namun, ia mengaku target tersebut masih dapat berubah.

"Kita lihat kalau situasi berubah, masih bisa berubah," ujarnya.

Kendati memasang target konservatif, Arwin melihat prospek perbankan Indonesia tahun depan cukup baik. Investment grade diperkirakan akan menggairahkan pertumbuhan perbankan.

"Investment grade akan menambah animo investasi di Indonesia. Karena fungsi intermediator, dengan makin tingginya ekonomi, permintaan akan meningkat, baik kredit produksi dan konsumsi," tukasnya.

Direktur Keuangan BTN Saud Pardede memasang target di RBB lebih tinggi. "Kita akan mempertahankan growth (kredit) di 25%. Memang kita juga sudah mengakomodiasi keinginan-keinginan BI juga," katanya menceritakan RBB banknya.

Saud mengatakan, pihaknya dan BI sudah membahas efisiensi yang dapat mempengaruhi penurunan suku bunga. Penurunan suku bunga tersebut diharapkan dapat mempertahankan laju pertumbuhan kredit, mengompensasi melambatnya pertumbuhan ekonomi.

BTN ingin menekan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) bank yang saat ini 82% ke arah di bawah 80%.

Sementara itu, Bank Mandiri memasang target pertumbuhan kredit 20-22%. Bank BUMN terbesar tersebut memasang target pertumbuhan 1-2% di atas industri. Prediksi Bank Mandiri, pertumbuhan kredit industri perbankan akan berada di 18-20%.

"Tidak ada sektor khusus (yang dikejar), seperti tahun-tahun sebelumnya saja. Kita tumbuh kembangkan infrastruktur, perkebunan, kemudian di telekomunikasi dengan target perkembangan kredit 20-22%," ungkap Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini.

"Pangsa pasar kredit kita mau kita tingkatkan, 12-12,5%, kemudian pangsa pasar dana di 13-13,5%. Jadi itu intinya. RoE (return on equity) kita targetkan 19%."

Sebelumnya, Deputi Gubernu BI Hartadi A Sarwono mengatakan, bank sentral ingin mendorong perbankan menyalurkan kredit lebih kencang dengan target pertumbuhan kredit mencapai 27%. Harapan tersebut dengan mengasumsikan best line scenario pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia berada pada 6,5%.

Target pertumbuhan kredit 2011 sendiri lebih rendah, yakni 24,4%. Realisasinya, BI memperkirakan, dapat lebih tinggi, yakni mencapai 26%. Pertumbuhan kredit hingga akhir Oktober 2011 tercatat 25,7% (yoy), dengan pertumbuhan kredit investasi 31,1% (yoy), kredit modal kerja 24,7% (yoy), dan kredit konsumsi 23,8% (yoy). (GA/OL-3)
Share |
KOMENTAR









Advertisement
Advertisement
MORE NEWS»
Senin, 09 Januari 2012 10:47 WIB
Senin, 09 Januari 2012 06:55 WIB
Minggu, 08 Januari 2012 13:25 WIB
Sabtu, 07 Januari 2012 03:47 WIB
Jumat, 06 Januari 2012 09:47 WIB
Jumat, 06 Januari 2012 00:35 WIB
Kamis, 05 Januari 2012 23:57 WIB
Kamis, 05 Januari 2012 18:46 WIB
Kamis, 05 Januari 2012 11:14 WIB
Kamis, 05 Januari 2012 00:18 WIB
Rabu, 04 Januari 2012 23:44 WIB
Rabu, 04 Januari 2012 21:14 WIB


   Index Berita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar